LABTekno.com – Di masa ini, pelanggan lebih banyak yang membutuhkan waktu lebih dalam untuk mengambil keputusan sebelum melakukan pembelian. Mengapa? Seperti yang kita tahu, kini informasi sangat mudah untuk dijangkau. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menerapkan strategi B2B marketing yang efektif agar dapat menarik dan meyakinkan calon pelanggan dengan informasi yang relevan dan terpercaya.
Ketika ingin mengetahui lebih banyak tentang produk yang ingin dibeli, pelanggan akan mulai mencari referensi, baik itu dari website perusahaan, maupun testimoni dari pelanggan lain yang tersebar di media sosial.
Selain itu, pelanggan juga dihadapkan dengan banyak pilihan, satu jenis barang bisa diproduksi oleh beberapa perusahaan. Tentunya pelanggan akan mencari tahu perbedaan produk dari masing-masing perusahaan dan memilih yang terbaik untuk mereka.�
Sehingga, banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menaikkan rasio metrik engagement di media sosial, website, dan berbagai media pemasaran lainnya agar produk mereka lebih dilirik oleh pelanggan.
Tidak ada yang salah dengan mengutamakan rasio metrik, namun satu hal yang tidak bisa kita abaikan, pelanggan tetap membutuhkan empati. Itulah mengapa dalam Strategi B2B marketing, membangun dan menjaga hubungan bisnis dengan pelanggan menjadi kunci keberlanjutan bisnis.�
Mengapa Hubungan Pelanggan Harus Diutamakan dalam Strategi B2B Marketing ?
Bisnis B2B sangat bergantung pada kredibilitas. Perusahaan dapat dianggap kredibel apabila dapat memberikan informasi, produk, serta layanan yang faktual dan akurat. Artinya, ketika ingin melakukan pembelian, pelanggan tidak merasa ragu. Mereka percaya bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Membangun kepercayaan dan loyalitas untuk hubungan bisnis yang kuat
Rasa percaya akan muncul ketika orang lain melihat kita sebagai orang dapat diandalkan. Namun, hal tersebut juga tidak bisa muncul hanya dalam semalam. Perlu berapa kali orang lain melihat keandalan kita? Butuh berapa lama agar orang tersebut menyadari kualitas kita? Tidak ada penentuan waktu yang tepat, namun, dibutuhkan konsistensi agar orang lain dapat melihat kita sebagai orang yang dapat dipercaya dan memiliki kualitas. Begitulah kepercayaan bisa muncul secara perlahan.
Dalam B2B marketing, konsep ini sama saja. Perusahaan perlu menunjukkan kualitasnya agar dapat dinilai sebagai perusahaan yang kredibel. Dengan menunjukkan kualitas pelayanan, dan produk kepada pelanggan, serta bagaimana pandangan banyak pelanggan terkait produknya.
Sehingga, alih-alih hanya menjaring engagement yang mungkin tidak bertahan lama, bisnis dapat membangun hubungan pelanggan yang loyal dan dilandasi dengan kepercayaan.
Peran komunikasi jangka panjang untuk kemajuan bisnis yang kokoh
Dalam hubungan bisnis jangka panjang, komunikasi harus terjalin dengan sebaik mungkin. Berikut beberapa peran komunikasi jangka panjang bagi bisnis dalam penerapan Strategi B2B Marketing:
- Arus pendapatan jadi lebih mudah diprediksi, karena tim pemasaran tahu siapa saja pelanggan loyal yang selalu melakukan pembayaran.
- Citra perusahaan menjadi lebih kuat, hubungan bisnis yang sudah terjalin lama dapat meyakinkan pelanggan baru dalam menyelesaikan pembelian.
- Ketika menghadapi krisis, bisnis yang memiliki hubungan jangka panjang dapat beradaptasi dengan mudah, karena sudah memiliki basis pelanggan yang loyal.
Komunikasi yang dibangun dengan strategi B2B marketing tidak hanya memberikan manfaat terkait hubungan bisnis jangka panjang. Namun juga potensi pertumbuhan rasio retensi yang bertahan lama.
Menggunakan Teknologi dengan Pendekatan Emosional dalam B2B Marketing
Teknologi memang meningkatkan efisiensi, namun, penggunaan teknologi yang murni berbasis data seringkali menghilangkan sisi emosional dalam hubungan bisnis. Untuk menciptakan strategi B2B marketing yang sukses dan berkelanjutan, perusahaan perlu menggabungkan kemajuan teknologi dengan pendekatan yang mengutamakan empati.
CRM sebagai alat untuk mengelola hubungan pelanggan secara efisien
Seperti yang kita ketahui dalam B2B marketing, hubungan bisnis dengan pelanggan dibangun dengan landasan kepercayaan dan kerjasama dalam jangka waktu yang lama. Untuk menjaga kerja sama tetap kokoh, bisnis perlu memahami kesulitan yang mungkin dialami pelanggan di setiap interaksi.
Di lain sisi, sistem manajemen hubungan pelanggan atau yang biasa dikenal sebagai CRM menjadi platform yang mampu melacak interaksi pelanggan. Sistem CRM memungkinkan bisnis untuk merekam setiap komunikasi, dan transaksi. Platform ini juga memberikan gambaran terkait perjalanan pelanggan secara menyeluruh. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa pelanggan ditindaklanjuti dengan baik.
Tindakan ini dapat menunjukkan bahwa bisnis berinisiatif untuk menumbuhkan hubungan dengan tulus dan mengutamakan pelanggan.
Chatbot sebagai alat untuk interaksi real-time yang efisien
Chatbot merupakan bagian dari teknologi masa kini yang menghadirkan komunikasi real-time dengan jangkauan yang sangat luas. Dalam B2B marketing, aksesibilitas sangat penting untuk mendukung komunikasi dengan respon cepat. Karena chatbot dapat menangani beberapa percakapan secara bersamaan, memberikan informasi, menjawab pertanyaan, bahkan memandu pengguna untuk melalui proses pengambilan keputusan.
Meskipun dijalankan secara otomatis, chatbot dapat memberikan pengalaman pelanggan yang optimal jika dikolaborasikan dengan pendekatan emosional. Hal ini memberikan kesempatan kepada bisnis untuk menyuguhkan pelayanan pelanggan yang personal dan relevan dengan preferensi mereka.
Untuk mempertahankan pendekatan emosional ini, bisnis dapat menggunakan teknologi advanceseperti kecerdasan buatan (AI) maupun pemrosesan bahasa alami (NLP). Sehingga chatbot dapat memahami konteks, dan maksud pelanggan sekalipun menggunakan bahasa sehari-hari.
Otomatisasi untuk interaksi skala besar, tetap natural dan kreatif
Alat otomatisasi sangat dibutuhkan untuk mengirimkan email serta drip campaign agar membuat pelanggan tetap terlibat dan terinformasi. Bisnis dapat mengirimkan konten-konten bermanfaat kepada pelanggan potensial yang mengunduh whitepaper melalui website. Jika diintegrasikan dengan CRM, alat otomatisasi dapat dilengkapi dengan fitur segmentasi, sehingga pesan kampanye dapat dikirimkan sesuai dengan klasifikasi tertentu.
Beberapa alat otomatisasi selain CRM dang chatbot yang sangat berguna untuk kinerja B2B marketing, antara lain:
- Platforms marketing automation:Untuk mengotomatiskan tugas pemasaran seperti mengirim pesan kampanye iklan melalui email, iklan digital, atau website, aplikasi yang sering digunakan seperti Mailchimp, atau Hubspot.
- Alat workflow automation:Untuk mengelola dan mengotomatiskan alur kerja pemasaran tanpa perlu coding,aplikasi yang populer digunakan seperti Zapier, Asana dan Monday.com
- Social media automation:Untuk mengelola dan menjadwalkan penerbitan konten pemasaran melalui media sosial apapun, aplikasi yang populer digunakan seperti, Hootsuite, dan Buffer.�
- Alat mengumpulkanfeedbackdan survei pelanggan: Untuk mengumpulkan tanggapan pelanggan dalam bentuk survey melalui form, aplikasi yang populer digunakan adalah SurveyMonkey dan Typeform.
Alat-alat otomatisasi ini dapat diintegrasikan satu sama lain melalui CRM, pemilihan aplikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Tentunya hal ini perlu didiskusikan terlebih dahulu dengan penyedia platform CRM.
Meningkatnya Retensi Pelanggan sebagai Tanda Keberhasilan Hubungan
Rasio jumlah retensi pelanggan merupakan metrik yang menunjukkan seberapa baik bisnis mempertahankan hubungannya dengan pelanggan. Dalam konteks B2B marketing, tingkat retensi memberikan wawasan mengenai keberhasilan bisnis dalam memenuhi kebutuhan kliennya. Ketika rasio retensi pelanggan tinggi artinya upaya perusahaan untuk membangun kepercayaan, memberikan dukungan, dan mengatasi masalah pelanggan membuahkan hasil yang optimal.
Dengan berfokus dalam menjaga hubungan pelanggan, perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif, dan menunjukkan bahwa bisnis mampu berkomitmen untuk membina hubungan yang bernilai kepada pelanggan.
Leave a Comment